Pengertian “psyche”
Psikologi berasal dari kata Yunani “psyche” yang artinya jiwa. Logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi berarti : “ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya”. Namun pengertian antara ilmu jiwa dan psikologi sebenarnya berbeda atau tidak sama (menurut Gerungan) karena :
• Ilmu jiwa adalah : ilmu jiwa secara luas termasuk khalayan dan spekulasi tentang jiwa itu.
• Ilmu psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah
Apakah itu Psikologi ?
'Psikologi' didefinisikan sebagai kajian saintifik tentang tingkahlaku dan proses mental organisme. Tiga idea penting dalam definisi ini ialah; 'saintifik', tingkahlaku' dan 'proses mental'. Saintifik bermakna kajian yang dilakukan dan data yang dikumpulkan mengikuti prosedur yang sistematik. Walau pun kaedah saintifik diikuti, ahli-ahli psikologi perlu membuat pelbagai inferen atau tafsiran berdasarkan temuan yang diperoleh. Ini dikarenakan subjek yang dikaji adalah hewan dan manusia dan tidak seperti sesuatu sel (seperti dalam kajian biologi) atau bahan kimia (seperti dalam kajian kimia) yang secara perbandingan lebih stabil. Manakala mengkaji tingkah laku hewan atau manusia memang sukar dan perlu kerap membuat inferen atau tafsiran
Perbedaan antara Jiwa dan Nyawa
Pengertian jiwa dengan nyawa adalah berbeda. Nyawa adalah daya jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan badaniah (organic behavior) yiatu perbuatan yang ditimbulkan oleh proses belajar, misal : insting, refelks, nafsu dan sebaginya
Sedang jiwa adalah : daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi hingga manusia. Perbuatan pribadi adalah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang dimungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah dan sosial.
Menurut Aristoteles, jiwa disebut sebagi anima yang terbagi dalam tiga macam jenis yaitu :
1. anima vegetativa, yaitu anima yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan yang mempunyai kemampuan untuk makan, minum dan berkembang biak
2. anima sensitiva, yaitu anima yang terdapat dalam hewan. Anima ini memiliki kemampuan seperti anima vegetativa juga kemampuan untuk berpindah tempat, mempunyai nafsu, dapat mengamati, mengingat dan merasakan
3. anima intelektiva, anima yang terdapat dalam diri manusia. Selain memiliki kemampuan seperti anima sensitiva juga mempunyai kemampuan berpikir dan berkemauanan
Psikologi Sebagai Ilmu
Lab psikologi pertama 1875 di Leipzig Jerman oleh Wilhelm Wundt dan diikuti dengan lab lainnya di Wuerzburg, Goettingen, dan Tubingen.
Dilakukannya eksperimen dengan metode yang ilmiah, mempelajari gejala-gejala psikis manusia (proses pengenalan, pengamatan, ingatan dsb). Dibuatlah rancangan-rancangan eksperimen hasil temuannya merupakan masukan bagi psikologi umum untuk mengembangkan teori, prinsip yang berlaku umum yang kemudian digunakan dalam psikologi umum. Misalnya adalah prinsip kedekatan,
Eksperimen juga dilakukan dalam bidang PIO, tetapi dianggap kurang akurat, karena keaadaan psikis manusia dirancang pada situasi buatan. Sehingga berkembang menjadi field eksperimen (penelitian lapangan)
Penerapan psikologi umum sudah dimulai dari awal abad 20
1901 Walter Dil Scot : kemungkinan penggunaan psikologi dalam periklanan
1913 Hugo Mensternberg : the psychologi of industrial efficiency
Dekade 1920 perkembangan PIO menjadi pesat
Fredirck Winslow Taylor : pelopor scientifc management; mencari cara yang paling efisien untuk melakukan pekerjaan. Di tahun 1924 Penelitian di Howthorne, Illinois (Western Electric Company) : mempelajari akibat dari aspek-aspek fisik dari lingkungan kerja terhadap efisiensi pekerjaan, dan ditemukannya juga kondisi psikologis dan sosial dari lingkungan kerja yang mempunyai arti lebih penting. 1960-an penerapan psikologi dalam bidang penjualan.
Allo dan auto
Obyek penyesuaian diri bagi individu, baik secara alloplastis maupun autoplastis. Penyesuaian diri alloplastis artinya individu itu berusaha untuk merubah lingkungannya. Contoh : dalam keadaan cuaca panas individu memasang kipas angin sehingga dikamarnya menjadi sejuk. Dalam hal ini, individu melakukan manipulation yaitu mengadakan usaha untuk memalsukan lingkungan panas menjadi sejuk sehingga sesuai dengan dirinya. Sedangkan penyesuaian diri autoplastis, penyesusian diri yang dilakukan individu agar dirinya sesuai dengan lingkungannya. Contoh : seorang juru rawat di rumah sakit, pada awalnya dia merasa mual karena bau obat-obatan, namun lama-kelamaan dia menjadi terbiasa dan tidak menjadi gangguan lagi, karena dirinya telah sesuai dengan lingkungannya.
Sejarah Psikologi
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan sebelum Wundt
mendeklarasiikan laboratoriumnya tahun 1879 – yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu
– pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Dapat dikatakan bahwa sejarah
psikologi sejalan dengan perkembangan intelekstual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.
Berdasarkan pandangan tersebut, bagian Sejarah Psikologi ini akan dibagi ke dalam beberapa periode dengan berbagai
tokohnya.
Psikologi sebagai bagian dari filsafat
- Masa Yunani
- Masa Abad Pertengahan
- Masa Renaisans
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal
- Masa Pasca Renaisans
Psikologi sebagai ilmu yang mandiri
- Masa akhir abad ke-19
Memasuki abad ke-20, psikologi berkembang dalam berbagai school of thought. Kalau Wundt meletakkan dasar bagi
psikologi dengan pandangan strukturalisme, maka selanjutnya berbagai aliran utama yang muncul adalah sebagai
berikut.
- Fungsionalisme
- Behaviorisme
- Psikoanalisa
- Psikologi Gestalt
- Psikologi Humanistik
Melalui pemahaman sejarah psikologi ini, diharapkan akan muncul pemahaman yang lebih utuh tentang apa itu psikologi.
1. Teori Rativisme, berpendapat bahwa sejak lahir anak telah memiliki sifat-sifat / dasar-dasar tertentu.
2. Teori Empirisme, berpendapat bahwa sejak lahir anak tidak memiliki sifat-sifat / dasar-dasar tertntu semata-mata ditentukan faktor dari luar.
3. Teori Konvergensi, berpendapat bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak itu ditentukan sebagai akibat interaksi.
TEORI NATIVISME
A. Aliran Nativisme
Pada hakekatnya aliran nativisme bersumber dari leibnitzian tradition yang menekankan pada kemampuan dalam diri seorang anak, oleh karena itu factor lingkungan termasuk factor pendidikan kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil perkembangan ditentukan oleh pembawaan sejak lahir dan genetic dari kedua orangtua.
Dalam teori ini dinyatakan bahwa perkembangan manusia merupakan pembawaan sejak lahir/bakat. Teori ini muncul dari filsafat nativisma ( terlahir ) sebagai suatu bentuk dari filsafat idealism dan menghasilkan suatu pandangan bahwa perkembangan anak ditentukan oleh hereditas, pembawaan sejak lahir, dan factor alam yang kodrati. Teori ini dipelopori oleh filosof Jerman Arthur Schopenhauer (1788-1860) yang beranggapan bahwa factor pembawaan yang bersifat kodrati tidak dapat diubah oleh alam sekitar atau pendidikan. Dengan tegas Arthur Schaupenhaur menyatakan yang jahat akan menjadi jahat dan yang baik akan menjadi baik. Pandanga ini sebagai lawan dari optimism yaitu pendidikan pesimisme memberikan dasar bahwa suatu keberhasilan ditentukan oleh factor pendidikan, ditentukan oleh anak itu sendiri. Lingkungan sekitar tidak ada, artinya sebab lingkungan itu tidak akan berdaya dalam mempengaruhi perkembangan anak.
Walaupun dalam kenyataan sehari-hari sering ditemukan secara fisik anak mirip orang tuanya, secara bakat mewarisi bakat kedua orangtuanya, tetapi bakat pembawaan genetika itu bukan satu-satunya factor yang menentukan perkembangan anak, tetapi masih ada factor lain yang mempengaruhi perkembangan dan pembentukan anak menuju kedewasaan, mengetahui kompetensi dalam diri dan identitas diri sendiri (jatidiri).
B. Faktor-Faktor perkembangan manusia dalam teori ini
1. Faktor genetic
Adalah factor gen dari kedua orangtua yang mendorong adanya suatu bakat yang muncul dari diri manusia. Contohnya adalah Jika kedua orangtua anak itu adalah seorang penyanyi maka anaknya memiliki bakat pembawaan sebagai seorang penyanyi yang prosentasenya besar.
1. Faktor Kemampuan Anak
Adalah factor yang menjadikan seorang anak mengetahui potensi yang terdapat dalam dirinya. Faktor ini lebih nyata karena anak dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Contohnya adalah adanya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang mendorong setiap anak untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya sesuai dengan bakat dan minatnya.
1. Faktor pertumbuhan Anak
Adalah factor yang mendorong anak mengetahui bakat dan minatnya di setiap pertumbuhan dan perkembangan secara alami sehingga jika pertumbuhan anak itu normal maka dia kan bersikap enerjik, aktif, dan responsive terhadap kemampuan yang dimiliki. Sebaliknya, jika pertumbuhan anak tidak normal maka anak tersebut tidak bisa mngenali bakat dan kemampuan yang dimiliki.
C. Tujuan-Tujuan Teori Nativisme
Didalam teori ini menurut G. Leibnitz:Monad “Didalam diri individu manusia terdapat suatu inti pribadi”. Sedangakan dalam teori Teori Arthur Schopenhauer (1788-1860) dinyatakan bahwa perkembangan manusia merupakan pembawaan sejak lahir/bakat. Sehingga dengan teori ini setiap manusia diharapkan :
1. Mampu memunculkan bakat yang dimiliki
Dengan teori ini diharapkan manusia bisa mengoptimalkann bakat yang dimiliki dikarenakan telah mengetahui bakat yang bisa dikembangkannya. Dengan adanya hal ini, memudahkan manusia mengembangkan sesuatu yang bisa berdampak besar terhadap kemajuan dirinya.
1. Mendorong manusia mewujudkan diri yang berkompetensi
Jadi dengan teori ini diharapkan setiap manusia harus lebih kreatif dan inovatif dalam upaya pengembangan bakat dan minat agar menjadi manusia yang berkompeten sehingga bisa bersaing dengan orang lain dalam menghadapi tantangan zaman sekarang yang semakin lama semakin dibutuhkan manusia yang mempunyai kompeten lebih unggul daripada yang lain.
1. Mendorong manusia dalam menetukan pilihan
Adanya teori ini manusia bisa bersikap lebih bijaksana terhadap menentukan pilihannya, dan apabila telah menentukan pilihannya manusia tersebut akan berkomitmen dan berpegang teguh terhadap pilihannya tersebut dan meyakini bahwa sesuatu yang dipilihnya adalh yang terbaik untuk dirinya.
1. Mendorong manusia untuk mengembangkan potensi dari dalam diri seseorang
Teori ini dikemukakan untuk menjadikan manusia berperan aktif dalam pengembangan potensi diri yang dimilii agar manusia itu memiliki ciri khas atau ciri khusus sebagai jati diri manusia.
1. Mendorong manusia mengenali bakat minat yang dimiliki
Dengan adanya teori ini, maka manusia akan mudah mengenali bakat yang dimiliki, denga artian semakin dini manusia mengenali bakat yang dimiliki maka dengan hal itu manusia dapat lebih memaksimalkan baakatnya sehingga bisa llebih optimal.
D. Aplikasi pada masa sekarang
Faktor pembawaan bersifat kodrati tidak dapat diubah oleh pengaruh alam sekitar dan pendidikan (Arthur Schaupenhauer (1788-1860)).
Untuk mendukung teori tersebut di era sekarang banyak dibuka pelatiahn dan kursus untuk pengembangan bakat sehingga bakat yang dibawa sejak lahir itu dilatih dan dikembangkan agar setiap individu manusia mampu mengolah potensi diri. Sehingga potensi yang ada dalam diri manusia tidak sia-sia kerena tidak dikembangkan, dilatih dan dimunculkan
Tetapi pelatihan yang diselenggarakan itu didominasi oleh orang-orang yang memang mengetahui bakat yang dimiliki, sehingga pada pengenalan bakat dan minat pada usia dini sedikit mendapat paksaan dari orang tua dan hal itu menyebabkan bakat dan kemampuan anak cenderung tertutup bahkan hilang karena sikap otoriter orangtua yang tidak mempertimbangkan bakat, kemampuan dan minat anak.
Lembaga pelatihan ini dibuat agar menjadi suatu wadah untuk menampung suatu bakat agar kemampuan yang dimiliki oleh anak dapat tersalurkan dan berkembang denag baik sehingga hasil yang dicapai dapat maksimal.
Tanpa disadari di lembaga pendidikan pun juga dibuka kegiatan-kegiatn yang bisa mengembangkan dan menyalurkan bakat anak diluar kegiatan akademik. Sehingga selain anak mendapat ilmu pengetahuan didalam kelas, tetapi jug bisa mengembangkan bakat yang dimilikinya.
Teori Pendidikan: Empirisme
Teori empirisme berlawanan dengan teori nativisme. Jika teori nativisme berpendapat bahwa proses pendidikan amat tergantung kepada bakat dan kemampuan anak, maka teori empirisme berpendapat bahwa lingkungan anak akan sangat berpengaruh terhadap proses pendidikan anak.
• Tokoh yang mendukung teori empirisme antara lain adalah John Locke dan David Hume. Dalam hal ini, David Hume amat dikenal dengan teori tabula rasa.
• Teori ini berpendapat bahwa keberhasilan peserta didik akan ditentukan oleh lingkungan yang mempengaruhi sang anak, sejak ia lahir sampai ke liang lahat.
• Teori ini menyarankan kepada pemerintah dan masyarakat agar menyediakan lingkungan belajar yang kondusif untuk peserta didik.
• Penyadiaan fasilitas belajar yang lengkap untuk memberikan sebanyak mungkin pengalaman belajar peserta didik.
Teori Pendidikan: Konvergensi
Kedua teori tersebut kemudian digabungkan menjadi satu kesatuan, yang kemudian dikenal dengan teori konvergensi.
• Penggagas teori ini antara lain adalah William Stern.
• Teori ini berpendapat bahwa selain manusia itu memang telah dibekali potensi dasar berupa bakat dan kemampuan, tetapi bakat dan kemampuan itu akan dipengaruhi oleh ruang (space) dan waktu (time). Dalam hal ini, William Stern percaya bahwa sejak lahir manusia telah memiliki potensi. Jika potensi ini diibaratkan dengan bibit unggul, maka bibit unggul itu akan akan tumbuh secara optimal jika bibir itu mendapatkan tempat persemaian yang subur, dan memperoleh rawatan secara intensif.
• Teori “dasar” dan “ajar” menurut Ki Hajar Dewantara pada hakikatnya sama dengan teori konvergensi. Makna dasar tidak lain adalah bakat dan kemampuan. Sementara ajar pada hakikatnya adalah proses mempengaruhi peserta didik, baik dari lingkungan maupun proses pembelajaran dan pengajaran di lembaga pendidikan, baik pendidikan formal, nonformal, maupun informal. Proses pendidikan menurut teori ini
Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan dikenal juga sebagai miliu pendidikan. Dalam teori empirisme, miliu pendidikan dipercaya mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan proses pendidikan. Sementara teori nativisme menafikan pengaruh lingkungan pendidikan, karena bakat dan pembawaan peserta didik dinilai mempunyai pengaruh lebih dominan terhadap proses pendidikan. Bagaimana pun juga teori konvergensi sangat mengakui pengaruh antara keduanya, yakni bakat dan pembawaan serta pengaruh lingkungan pendidikan.
• Lingkungan pendidikan antara lain berupa: (1) keadaan alam, misalnya pinggir pantai, daerah pedalaman, pegunungan; (2) kondisi sosial ekonomi masyarakat, misanya keadaan sosial ekonomi yang rendah, mata pencaharian penduduk dalam bidang pertanian, perkebunan, industri, perdagangan, jasa, dan sebagainya.
• Lingkungan pendidikan pada hakikatnya dapat menjadi sumber pembelajaran. Teori pembelajaran konstruktivisme mengajarkan kepada kita bahwa peserta didik harus dapat membangun pemahaman sendiri tentang konsep yang diambil dari sumber-sumber pembelajaran yang berasal dari lingkungan sekitar siswa.
• Proses pendidikan seharusnya dapat menjadi agen pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, misalnya dalam pengembangan sosial ekonomi masyarakat agar warga masyarakatnya lebih hemat, gemar menabung, memiliki jiwa demokratis, dan menghormati hak azasi manusia, cinta damai dan menjunjung nilai-nilai kebersamaan, menanamkan semangat kerja keras, semangat antikorupsi, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Perkembangan psikologi
Abad ke 21 merupakan era global. Pesatnya kemajuan teknologi komunikasi membawa masyarakat dunia ke dalam wilayah tanpa batas, dunia yang global. Kemajuan ini telah menghapuskan jarak wilayah untuk saling berkomunikasi antar masyarakat dan bangsa.
Melalui media komunikasi masyarakat kita mengenai budaya asing, kebiasaan, moralitas, prilaku keseharian, ilmu pengetahuan dan teknologinya dapat disaksikan dengan jelas dalam berbagai media. Penguasaan teknologi komunikasi dapat mempercepat kemajuan suatu masyarakat, namun di sisi lain dapat pula melahirkan berbagai dampak negatif, karena dapat digunakan sebagai sarana pornografi dan jaringan mafia berbagai kejahatan.
Disadari atau tidak, era globalisasi ikut mempengaruhi kehidupan dalam keluarga. Hal ini ditandai dengan semakin berkurangnya pendidikan keluarga. Kesibukan orang tua dan pergeseran nilai asuh para orang tua menyebabkan landasan pendidikan keluarga semakin melemah. Anak-anak lebih banyak dididik oleh lingkungan yang tidak terkontrol di tengah-tengah kemajemukan budaya. Dasar prilaku yang cendrung pada kesenangan sesaat yang diperolehnya dari lingkungan yang tidak terkontrol tersebut, yang kemudian melahirkan anak-anak dengan berbagai masalah tingkah laku.
Keinginan masyarakat untuk hidup layak dari sisi ekonomi dan menjadikan kekayaan sebagai ukuran status sosial, memaksa mereka untuk hidup dengan kerja dan berpikir keras untuk memperoleh status ekonomi yang tinggi. Dalam perburuan ekonomi ini, sebahagian anggota masyarakat sampai keluar dari kaidah sosialnya, dan ada pula karena berbagai pemicu tidak mampu menguasai dirinya sehingga masyarakat memandangnya sebagai individu yang tidak normal.
Kemajuan teknologi yang diharapkan meningkatkan kesejahteraan umat, bagaimanapun dalam kenyataannya juga menimbulkan dampak negatif yang perlu
dikontrol dan diminimalkan. Untuk tujuan itu diperlukan tenaga-tenaga terampil yang menguasai seluk-beluk perilaku manusia.
1.3. Muculnya Studi Psikologi Perkembangan Modern
Pada abad ke 20 studi sistematis tentang perkembangan anak semakin berkembang secara signifikan. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif yang lebih ditekankan pada ciri-ciri khas secara umum, golongan umur, dan masa depan perkembangan tertentu. Predisposisi mendeskripsikan gejala perkembangan manusia secara mendetail adalah penting dalam perkembangan disiplin ilmu. Oleh karena itu untuk perkembangan pemahaman tentang perkembangan anak, diperlukan prinsip teoritis sebagai dasar observasi yang tidak hanya sekerdar mendeskripsikan. Pada pertengahan abad 20, J.B. Watson (Behaviorism Theory), memperkenalkan prinsip-prinsip “Classical Conditioning” menjelaskan perkembangan tingkah laku, menurutnya prinsip-prinsip belajar dan prinsip conditioning dapat diterpakan pada semua perkembangan.
Karya Watson membawa perkembangan pada teori psikologi perkembangan, meskipun menimbulkan pertentangan seperti Sigmun Freud dengan teori psikoanalisisnya, dan inilah yang menyebabkan berkurangnya minat terhadap psikologi perkembangan, namon setidaknya ada 3 faktor yang mendorong pengaktifan kembali psikologi perkembangan memasuki periode baru dalam bidang studi perkembangan, yaitu :
1.Terjadinya perubahan orientasi dalam riset-riset psikologi perkembangan hingga menjadi bersifat eksperimental dengan pengukuran dan pengontrolan eksperimen yang terbukti sangat berhasil digunakan dalam proses eksperimen umum.
2.Ditemukan Kembali hasil karya J. Piaget (Swiss) mengenai teori kognisi yang beranggapan bahwa perkembangan ditentukan oleh pengaruh lingkungan dan perkembangan individu terjadi sebagai hasil interaksi yang konstan antara individu dengan tuntutan lingkungan.
3.Adanya minat baru terhadap asal mula tingkah laku (Origin of Behavior), ditandai dengan meningkatnya riset terhadap bayi-bayi. Peningkatan ini didorong dengan adanya alat-alat modern dan teknik pencatatan (recording) yang makin baik.
Minggu, 19 Desember 2010
Mind Education
BAB I
ILMU JIWA PENDIDIKAN
Pendidikan tentang jiwa psikolog dan psikolog pendidikan yang terpendam dalam diri manusia yang akhirnya dapat melahirkan pola berperilaku, gerak dan lain sebagainya. Dengan demikian pergerakan, pertumbuhan dan perkembangan semua itu menjadi petunjuk gejala adanya jiwa pada manusia. Disini para filosof membagi jiwa menjadi
1. Daya Vegetatif, bersifat tumbuh, berkembang sebagaimana tumbuh-tumbuhan ini disebut “nafs on nabati”
2. Daya Sensoris, ini bagi pemilik penginderaan, berpindah sebagaimana perilaku hewan disebut “nafs al hayawany”
3. Daya Rasional, yang khusus pemilik yang bersifat berfikir, berbuat, berkehendak sebagaimana khusus nampak pada jiwa manusia, dan disebut “nafs al insaniyah”
4. Daya ruh, bersifat taat, patuh, tunduk, ini menggambarkan sosok malaikat.
Menurut Kejiwaan Manusia
Menurut kebanyakan filosof, struktur jiwa manusia terdiri dari :
1. Jiwa Vegetatif : bagian terbawah
2. Jiwa Sensitif : bagian menengah
3. Jiwa Rasional : bagian tertinggi
Pembagian Ilmu Jiwa
1. Dari segi sasaran / obyeknya, ilmu jiwa dapat dibedakan menjadi dua :
a. Ilmu Jiwa Umum : yaitu obyek studynya adalah manusia dewasa seutuhnya, normal dan beradab.
b. Ilmu Jiwa Khusus : yaitu obyek studynya adalah bagian-bagian tertentu dari gejala-gejala jiwa.
2. Dari segi kegunaan dapat dibedakan antara ilmu jiwa teoritis, praktis.
a. Teoritis dipergunakan untuk mengembangkan pengetahuan ilmu kejiwaan.
b. Praktis dipergunakan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensinya bidang tertentu dari aspek bidang kehidupan manusia.
Pengertian Psikologi Pendidikan.
Psikologi pendidikan adalah : suatu stadi kejiwaan dari bidang pendidikan/studi dari bidang pendidikan yang akhirnya diarahkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pengajaran.
BAB II
PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI DISIPLIN ILMU
Psikologi pendidikan, bisa dipahami sebagai “study tentang proses pendidikan dari sudut tinjauan psikologi”.
Apakah psikologi pendidikan sudah merupakan disiplin ilmu yang tersendiri? Hal ini dapat lihat apakah psikologi pendidikan sudah memenuhi syarat-syarat berikut:
1. Harus mempunyai obyek
2. Harus mempunyai metode khusus
3. Harus mempunyai ruang lingkup studi yang jelas
4. Harus mempunyai nilai guna dan manfaat
Obyek Psikologi Pendidikan
1. Obyek material, yaitu bersifat umum, yang juga menjadi obyek kebersamaan ilmu-ilmu umum lainnya yang sejenis, (obyek dari ilmu induknya).
2. Obyek formal yaitu bersifat khusus yang hanya menjadi sasaran studi tersendiri dari ilmu yang bersangkutan dan berbeda dari obyek-obyek ilmu lainnya, ini keduanya merupakan penghayatan tingkah laku manusia.
Ruang lingkup Psikologi Pendidikan
Ialah meliputi :
1. Masalah perkembangan dan pertumbuhan individu
2. Masalah belajar mengajar
3. Masalah pengukuran dan penelitian
4. Masalah bimbingan dan penyuluhan
Kegunaan Psikologi Pendidikan
Secara praktis Psikologi pendidikan berguna pada mereka yang terlibat dalam proses pendidikan dan pengajar.
a. bagi perencana pendidikan
b. bagi para guru
c. bagi para orang tua
BAB III
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Antara kata pertumbuhan dan perkembangan keduanya mempunyai arti yang berbeda karena suatu yang tumbuh adalah suatu yang bersifat material dan kuantitatif sedangkan yang berkembang adalah suatu yang bersifat fungsional dan kuantitatif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
Ada garis besar yang merupakan faktor terpengaruhnya pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak.
1. Faktor Intern, faktor yang muncul dari dalam diri anak / dari keturunan.
2. Faktor Ekstern, faktor yang muncul dari luar diri anak / dari pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan.
Dan ada juga kedua faktor tadi di dalam hal ini ada tiga teori :
1. Teori Rativisme, berpendapat bahwa sejak lahir anak telah memiliki sifat-sifat / dasar-dasar tertentu.
2. Teori Empirisme, berpendapat bahwa sejak lahir anak tidak memiliki sifat-sifat / dasar-dasar tertntu semata-mata ditentukan faktor dari luar.
3. Teori Konvergensi, berpendapat bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak itu ditentukan sebagai akibat interaksi.
Prinsip-prinsip Perkembangan.
1. Prinsip kesatuan organis
2. Prinsip tempo dan irama berkembang
3. Prinsip pola umum perkembangan yang sama
4. Prinsip Konvergensi
5. Prinsip Kematangan
6. Prinsip Fungsional
Membina pertumbuhan dan perkembangan anak
Syarat-syarat pokok dalam pembinaan pertumbuhan dan perkembangan.
1. Adanya Pembina yang bertanggung jawab
2. Tersedianya alat-alat lengkap
3. Adanya keteraturan artinya : pembinaan harus diberikan secara terus-menerus
4. Diperlukan adanya perlindungan
5. Diperlukan adanya kesabaran dan ketekunan
BAB IV
FAKTOR HEREDITAS DAN PRINSIPNYA
Yang disebut faktor hereditas adalah : sifat-sifat / ciri-ciri yang diperoleh oleh seseorang anak atas dasar keturunan atau pewarisan dari generasi ke generasi melalui sel benih.
Prinsipnya atau Hukum Hereditas
Dapat berlangsung menurut prinsip-prinsip / hokum-hukum tertentu yaitu :
1. Prinsip Reproduksi, melalui prinsip reproduksi orang tua bisa mewariskan sel benihnya kepada generasinya.
2. Prinsip Konformitasi, bahwa setiap jenis makhluk menurunkan jenisnya sendiri.
3. Prinsip Variasi, selain mewarisi ciri-ciri yang umum yang sama juga mewariskan sifat berbeda lainnya.
4. Prinsip Regresi Fillial, menunjukkan sifat menonjol kedua-duanya misal : meskipun orang tuanya cerdas, generasinya akan sedang-sedang tak secerdas orang tuanya.
BAB V
PERLENGKAPAN DASAR DAN PERLENGKAPAN AJAR
Perlengkapan dasar ialah perlengkapan-perlengkapan yang ada dan dimiliki oleh seseorang atas dasar bawaan / keturunan.
Sedangkan perlengkapan ajar adalah perlngkapan-perlengkapan yang berupa berbagai macam kemampuan yang diperoleh anak sebagai akibat belajar dan pengalaman-pengalaman lain.
BAB VI
PROBLEM PERBEDAAN INDIVIDUAL DALAM PENDIDIKAN
Perbedaan individual adalah sebagai apresiasi dari hukum variasi dalam hereditas.
Sesuai dengan hukum regresi filial dapat dibedakan bersifat demikian.
1. Secara kasar : hanya bisa digolongkan antara dua kategori misal : tinggi rendah
2. Secara distributif : penyebaran perbedaan individual itu menunjukkan “kurva distributif normal” bahwa yang paling banyak adalah sedang-sedang dan semakin ke ujung semakin sedikit jumlahnya.
BAB VII
PENGERTIAN BELAJAR DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
Belajar mempunyai banyak arti sangat luas. Bisa dikatakan bahwa belajar adalah meliputi setiap pengalaman yang menimbulkan perubahan dalam pengetahuan.
Belajar dapat didefinisikan sebagai “berubahnya kemampuan seseorang untuk melihat, berfikir, merasakan, melaksanakan sesuatu dan lain-lain”.
Faktor yang mempengaruhi belajar
1. Faktor-faktor non sosial
2. Faktor-faktor sosial dalam belajar
3. Faktor-faktor fisiologis dalam belajar
4. Faktor-faktor psikologis dalam belajar
BAB VIII
TEORI-TEORI BELAJAR ILMU JIWA PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI DISIPLIN ILMU
Disini banyak aliran psikologi dan psikologi pendidikan.
1. Psikologi yang bersifat spekulatif
2. Psikologi behavioristik
3. Psikologi Kognitif
4. Psikologi humanistik
Dan mengenai teori belajar ini tak lain karena para ahli tidak puas pendapat, para ahli sebelumnya, dari itu timbulah teori belajar yang bersifat kognitif .
Psikologi kognitif mulai berkembang dari lahirnya teori gestalt peletak dasar teori gestatif adalah Wertheimer, yang meneliti tentang pengalaman dan problem solving.
Menurut psikologi gestalt ada beberapa sifat khusus belajar dengan insight (pengamatan/pemahaman mendadak antara hubungan terhadap permasalahan) yaitu:
1. Insight itu tergantung kepada kemampuan dasar yang berbeda-beda antar anak
2. Insight itu tergantung kepada pengalaman yang relevan
3. Insight itu tergantung pengaturan secara eksperimental
4. Insight itu didahului oleh sesuatu periode yang berbeda-beda
5. Insight itu dapat diulangi
6. Insight itu yang pernah didapatkan, dapat dipakai untuk menghadapi situasi-situasi yang baru.
BAB IX
BEBERAPA BENTUK / JENIS BELAJAR
Bentuk-bentuk belajar antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Bentuk belajar menurut spikis
a. Belajar dinamik yaitu artinya menghendaki sesuatu secara wajar didalam belajar
b. Belajar efektif, cirinya belajar menghayati nilai-nilai dari obyek yang dihadapi melalui alam perasaan
c. Belajar kognitif, cirinya dalam mempergunakan bentuk-bentuk prestasi yang mewakili obyek-obyek yang dihadapi
2. Bentuk-bentuk belajar menurut materi yang dipelajari
a. Belajar teoritis
b. Belajar teknis
c. Belajar bermasyarakat
d. Belajar estetis, cenderung bertujuan membentuk kemampuan menciptakan dan menghayati keindahan diberbagai bidang kesenian.
3. Bentuk- bentuk belajar yang tidak begitu disadari
a. Belajar insidental : ini cirinya langsung bila orang mempelajari sesuatu dengan tujuan tertentu tetapi di samping itu juga belajar hal-hal lain yang sebenarnya tidak menjadi sasaran.
b. Belajar tersembunyi
c. Belajar mencoba-coba
BAB X
MASALAH MOTIVASI BELAJAR
Motif, motivasi dan motivasi belajar.
Motif adalah : daya penggerak di dalam diri orang untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu
Motivasi ialah motif yang sudah menjadi aktif pada saat-saat tertentu, motivasi belajar adalah dorongan yang mana dapat memberikan rasa belajar dengan tekun kepada peserta didik.
Motif dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan sesuatu kebutuhan. Kaitan itu tertampung dalam istilah “lingkungan motivasi”.
BAB XI
TRANSFER BELAJAR
Transfer belajar adalah : pemindahan / pengalihan hasil belajar yang diperoleh dalam bidangstudi yang satu ke bidang studi yang lain, atau kehidupan sehari-hari di luar lingkungan sekolah.
Beberapa pandangan tentang transfer belajar, dalam hal ini terdapat beberapa teori antara lain :
1. Teori disiplin formal
Pandangan ini bertitik tolak pada pandangan aliran psikologis, daya tentang psike/kejiwaan manusia, psike itu dipandang sebagai kumpulan dari sejumlah bagian / daya-daya yang berdiri sendiri. Seperti daya berfikir, daya mengingat, daya kemauan, daya merasa, dan lain-lain.
2. Teori elemen identik
Suatu unsur di bidang studi yang satu ke unsur yang sama antara bidang-bidang study.
3. Teori generalisasi
Berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menangkap struktur pokok.
Faktor-faktor yang berperan dalam transfer belajar.
1. Proses belajar
2. Hasil belajar
3. Bahan / materi bidang-bidang studi
4. Faktor-faktor subyektifitas di pihak siswa
5. Sikap dan usaha guru
BAB XII
PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)
Setiap makhluk hidup pasti mempunyai masalah. Adapun beberapa cara yang harus ditempuh dalam problem solving mulai dari sederhana sampai yang paling rumit adalah :
1. Kelakuan yang tidak dipelajari (instink) dan pembiasaan
2. Trial and error yang membudaya
3. Dengan insight (pemahaman)
4. Vicarious, behavior (dalam hati), dan
5. Cara ilmiah
Kalau pada binatang pemecahan masalah dapat menggunakan cara-cara (1), (2), dan (3) sedangkan pada manusia menggunakan kelima cara tadi, akan tetapi cara (1), dan (2) sering dipergunakan pada tahap kanak-kanak.
EVALUASI
Manfaat buku ini, mempermudah pendidik dalam melangsungkan kegiatan belajar mengajar dengan mengetahui garis-garis besar ilmu jiwa pendidikan sehingga target / tujuan pendidikan secara praktis dapat dijangkau.
Kelemahan buku, karena namanya buku dan hanya buku yang berisikan gambaran-gambaran tertentu didalam pendidikan, pasti masih trdapat kelemahan antara lain, buku ini cuma teori tidak langsung berbentuk praktis, kemudian di dalam mempelajari ilmu jiwa pendidikan terdapat banyak dan melebar berbagai teori dan teori sehingga menurut pendapat saya pribadi, dengan menaati, menghafalkan teori-teori ini kapan terlaksananya kegiatan belajar mengajar, belum pula memahami kemudian penerapan.
KLASIFIKASI
A. Pengertian
Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan memisahkan dari benda menurut spesianya.
Dari sini begitu banyak pembahasan tentang klasifikasi itu sendiri disadari atau tidak pengklsifikasi sesuatu kerap kita hadapi pada kehidupan sehari-hari. Para ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora.
Tujuan ini tidak lain supaya kita dapat mudah mengetahui tanda-tanda itu.
Untuk membuat klasifikasi harus menempuh dua macam cara dan ini merupakan syaratnya.
a. pembagian
b. pengelolaan
B. Pembagian
Adalah pembagian suatu genera kepada spesia yang dicakupnya. Sedang untuk mengetahui pembagian genera kepada spesia dengan benar maka dalam pembagian perlu / bahkan wajib memperhatikan patokan berikut :
a. pembagian harus di dasarkan atas sifat persamaan yang ada pada genera secara menyeluruh, sedang spesianya merupakan perubahan tertentu dari sifat persamaan itu. Misalnya, kita hendak membagi macam agama, maka kita harus berdasarkan perubahan tertentu dari sifat genera itu sendiri.
b. Setiap pembagian harus berlandaskan satu dasar saja, karena pembagian yang dilandaskan atas lebih dari satu dasar akan menimbulkan spesia simpang siur.
Contohnya : pembagian manusia menjadi ; manusia berkulit putih, berkulit hitam. Manusia Afrika, Manusia Asia.
c. Pembagian harus lengkap. Yakni, harus menyebut keseluruhan spesia yang dicakup oleh suatu genera, Ini memang sulit karena tidak selamanya mengetahui keseluruhan spesia dan generanya. Hal ini sangat tergantung terhadap kebendaharaan pengetahuan kita atas kelompok barang-barang.
Pembagian dikotomi, karena mungkin kita akan menghadapi pembagian yang berbeda dengan model di atas. Maka kita menggunakan pembagian logika jenis lain yaitu pembagian dekotomi adalah: pembagian dari suatu genera kepada spesia yang dicakupnya, dengan mengelompokkan menjadi 2 golongan yang di bedakan atas ada dan tidak adanya.
Dalam bahasa latin (dikotomi) mempunyai arti pembagian secara dua-dua dalam bahasa arab disebut sunaiyyal.
C. Penggolongan
Penggolongan mempunyai lebih spesifik daripada pembagian. Jadi, antara pembagian dan penggolongan mempunyai arti yang bertolak belakang. Karena pembagian bergerak dari atas ke bawah sedang penggolongan sebaliknya.
Pengelompokan barang-barang atas golongan tertentu berdasarkan atribut dan perbedaannya, tentu barang-barang yang mempunyai persamaan tertentu dikelompokkan ke dalam golongan yang sama.
ILMU JIWA PENDIDIKAN
Pendidikan tentang jiwa psikolog dan psikolog pendidikan yang terpendam dalam diri manusia yang akhirnya dapat melahirkan pola berperilaku, gerak dan lain sebagainya. Dengan demikian pergerakan, pertumbuhan dan perkembangan semua itu menjadi petunjuk gejala adanya jiwa pada manusia. Disini para filosof membagi jiwa menjadi
1. Daya Vegetatif, bersifat tumbuh, berkembang sebagaimana tumbuh-tumbuhan ini disebut “nafs on nabati”
2. Daya Sensoris, ini bagi pemilik penginderaan, berpindah sebagaimana perilaku hewan disebut “nafs al hayawany”
3. Daya Rasional, yang khusus pemilik yang bersifat berfikir, berbuat, berkehendak sebagaimana khusus nampak pada jiwa manusia, dan disebut “nafs al insaniyah”
4. Daya ruh, bersifat taat, patuh, tunduk, ini menggambarkan sosok malaikat.
Menurut Kejiwaan Manusia
Menurut kebanyakan filosof, struktur jiwa manusia terdiri dari :
1. Jiwa Vegetatif : bagian terbawah
2. Jiwa Sensitif : bagian menengah
3. Jiwa Rasional : bagian tertinggi
Pembagian Ilmu Jiwa
1. Dari segi sasaran / obyeknya, ilmu jiwa dapat dibedakan menjadi dua :
a. Ilmu Jiwa Umum : yaitu obyek studynya adalah manusia dewasa seutuhnya, normal dan beradab.
b. Ilmu Jiwa Khusus : yaitu obyek studynya adalah bagian-bagian tertentu dari gejala-gejala jiwa.
2. Dari segi kegunaan dapat dibedakan antara ilmu jiwa teoritis, praktis.
a. Teoritis dipergunakan untuk mengembangkan pengetahuan ilmu kejiwaan.
b. Praktis dipergunakan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensinya bidang tertentu dari aspek bidang kehidupan manusia.
Pengertian Psikologi Pendidikan.
Psikologi pendidikan adalah : suatu stadi kejiwaan dari bidang pendidikan/studi dari bidang pendidikan yang akhirnya diarahkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pengajaran.
BAB II
PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI DISIPLIN ILMU
Psikologi pendidikan, bisa dipahami sebagai “study tentang proses pendidikan dari sudut tinjauan psikologi”.
Apakah psikologi pendidikan sudah merupakan disiplin ilmu yang tersendiri? Hal ini dapat lihat apakah psikologi pendidikan sudah memenuhi syarat-syarat berikut:
1. Harus mempunyai obyek
2. Harus mempunyai metode khusus
3. Harus mempunyai ruang lingkup studi yang jelas
4. Harus mempunyai nilai guna dan manfaat
Obyek Psikologi Pendidikan
1. Obyek material, yaitu bersifat umum, yang juga menjadi obyek kebersamaan ilmu-ilmu umum lainnya yang sejenis, (obyek dari ilmu induknya).
2. Obyek formal yaitu bersifat khusus yang hanya menjadi sasaran studi tersendiri dari ilmu yang bersangkutan dan berbeda dari obyek-obyek ilmu lainnya, ini keduanya merupakan penghayatan tingkah laku manusia.
Ruang lingkup Psikologi Pendidikan
Ialah meliputi :
1. Masalah perkembangan dan pertumbuhan individu
2. Masalah belajar mengajar
3. Masalah pengukuran dan penelitian
4. Masalah bimbingan dan penyuluhan
Kegunaan Psikologi Pendidikan
Secara praktis Psikologi pendidikan berguna pada mereka yang terlibat dalam proses pendidikan dan pengajar.
a. bagi perencana pendidikan
b. bagi para guru
c. bagi para orang tua
BAB III
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Antara kata pertumbuhan dan perkembangan keduanya mempunyai arti yang berbeda karena suatu yang tumbuh adalah suatu yang bersifat material dan kuantitatif sedangkan yang berkembang adalah suatu yang bersifat fungsional dan kuantitatif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
Ada garis besar yang merupakan faktor terpengaruhnya pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak.
1. Faktor Intern, faktor yang muncul dari dalam diri anak / dari keturunan.
2. Faktor Ekstern, faktor yang muncul dari luar diri anak / dari pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan.
Dan ada juga kedua faktor tadi di dalam hal ini ada tiga teori :
1. Teori Rativisme, berpendapat bahwa sejak lahir anak telah memiliki sifat-sifat / dasar-dasar tertentu.
2. Teori Empirisme, berpendapat bahwa sejak lahir anak tidak memiliki sifat-sifat / dasar-dasar tertntu semata-mata ditentukan faktor dari luar.
3. Teori Konvergensi, berpendapat bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak itu ditentukan sebagai akibat interaksi.
Prinsip-prinsip Perkembangan.
1. Prinsip kesatuan organis
2. Prinsip tempo dan irama berkembang
3. Prinsip pola umum perkembangan yang sama
4. Prinsip Konvergensi
5. Prinsip Kematangan
6. Prinsip Fungsional
Membina pertumbuhan dan perkembangan anak
Syarat-syarat pokok dalam pembinaan pertumbuhan dan perkembangan.
1. Adanya Pembina yang bertanggung jawab
2. Tersedianya alat-alat lengkap
3. Adanya keteraturan artinya : pembinaan harus diberikan secara terus-menerus
4. Diperlukan adanya perlindungan
5. Diperlukan adanya kesabaran dan ketekunan
BAB IV
FAKTOR HEREDITAS DAN PRINSIPNYA
Yang disebut faktor hereditas adalah : sifat-sifat / ciri-ciri yang diperoleh oleh seseorang anak atas dasar keturunan atau pewarisan dari generasi ke generasi melalui sel benih.
Prinsipnya atau Hukum Hereditas
Dapat berlangsung menurut prinsip-prinsip / hokum-hukum tertentu yaitu :
1. Prinsip Reproduksi, melalui prinsip reproduksi orang tua bisa mewariskan sel benihnya kepada generasinya.
2. Prinsip Konformitasi, bahwa setiap jenis makhluk menurunkan jenisnya sendiri.
3. Prinsip Variasi, selain mewarisi ciri-ciri yang umum yang sama juga mewariskan sifat berbeda lainnya.
4. Prinsip Regresi Fillial, menunjukkan sifat menonjol kedua-duanya misal : meskipun orang tuanya cerdas, generasinya akan sedang-sedang tak secerdas orang tuanya.
BAB V
PERLENGKAPAN DASAR DAN PERLENGKAPAN AJAR
Perlengkapan dasar ialah perlengkapan-perlengkapan yang ada dan dimiliki oleh seseorang atas dasar bawaan / keturunan.
Sedangkan perlengkapan ajar adalah perlngkapan-perlengkapan yang berupa berbagai macam kemampuan yang diperoleh anak sebagai akibat belajar dan pengalaman-pengalaman lain.
BAB VI
PROBLEM PERBEDAAN INDIVIDUAL DALAM PENDIDIKAN
Perbedaan individual adalah sebagai apresiasi dari hukum variasi dalam hereditas.
Sesuai dengan hukum regresi filial dapat dibedakan bersifat demikian.
1. Secara kasar : hanya bisa digolongkan antara dua kategori misal : tinggi rendah
2. Secara distributif : penyebaran perbedaan individual itu menunjukkan “kurva distributif normal” bahwa yang paling banyak adalah sedang-sedang dan semakin ke ujung semakin sedikit jumlahnya.
BAB VII
PENGERTIAN BELAJAR DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
Belajar mempunyai banyak arti sangat luas. Bisa dikatakan bahwa belajar adalah meliputi setiap pengalaman yang menimbulkan perubahan dalam pengetahuan.
Belajar dapat didefinisikan sebagai “berubahnya kemampuan seseorang untuk melihat, berfikir, merasakan, melaksanakan sesuatu dan lain-lain”.
Faktor yang mempengaruhi belajar
1. Faktor-faktor non sosial
2. Faktor-faktor sosial dalam belajar
3. Faktor-faktor fisiologis dalam belajar
4. Faktor-faktor psikologis dalam belajar
BAB VIII
TEORI-TEORI BELAJAR ILMU JIWA PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI DISIPLIN ILMU
Disini banyak aliran psikologi dan psikologi pendidikan.
1. Psikologi yang bersifat spekulatif
2. Psikologi behavioristik
3. Psikologi Kognitif
4. Psikologi humanistik
Dan mengenai teori belajar ini tak lain karena para ahli tidak puas pendapat, para ahli sebelumnya, dari itu timbulah teori belajar yang bersifat kognitif .
Psikologi kognitif mulai berkembang dari lahirnya teori gestalt peletak dasar teori gestatif adalah Wertheimer, yang meneliti tentang pengalaman dan problem solving.
Menurut psikologi gestalt ada beberapa sifat khusus belajar dengan insight (pengamatan/pemahaman mendadak antara hubungan terhadap permasalahan) yaitu:
1. Insight itu tergantung kepada kemampuan dasar yang berbeda-beda antar anak
2. Insight itu tergantung kepada pengalaman yang relevan
3. Insight itu tergantung pengaturan secara eksperimental
4. Insight itu didahului oleh sesuatu periode yang berbeda-beda
5. Insight itu dapat diulangi
6. Insight itu yang pernah didapatkan, dapat dipakai untuk menghadapi situasi-situasi yang baru.
BAB IX
BEBERAPA BENTUK / JENIS BELAJAR
Bentuk-bentuk belajar antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Bentuk belajar menurut spikis
a. Belajar dinamik yaitu artinya menghendaki sesuatu secara wajar didalam belajar
b. Belajar efektif, cirinya belajar menghayati nilai-nilai dari obyek yang dihadapi melalui alam perasaan
c. Belajar kognitif, cirinya dalam mempergunakan bentuk-bentuk prestasi yang mewakili obyek-obyek yang dihadapi
2. Bentuk-bentuk belajar menurut materi yang dipelajari
a. Belajar teoritis
b. Belajar teknis
c. Belajar bermasyarakat
d. Belajar estetis, cenderung bertujuan membentuk kemampuan menciptakan dan menghayati keindahan diberbagai bidang kesenian.
3. Bentuk- bentuk belajar yang tidak begitu disadari
a. Belajar insidental : ini cirinya langsung bila orang mempelajari sesuatu dengan tujuan tertentu tetapi di samping itu juga belajar hal-hal lain yang sebenarnya tidak menjadi sasaran.
b. Belajar tersembunyi
c. Belajar mencoba-coba
BAB X
MASALAH MOTIVASI BELAJAR
Motif, motivasi dan motivasi belajar.
Motif adalah : daya penggerak di dalam diri orang untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu
Motivasi ialah motif yang sudah menjadi aktif pada saat-saat tertentu, motivasi belajar adalah dorongan yang mana dapat memberikan rasa belajar dengan tekun kepada peserta didik.
Motif dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan sesuatu kebutuhan. Kaitan itu tertampung dalam istilah “lingkungan motivasi”.
BAB XI
TRANSFER BELAJAR
Transfer belajar adalah : pemindahan / pengalihan hasil belajar yang diperoleh dalam bidangstudi yang satu ke bidang studi yang lain, atau kehidupan sehari-hari di luar lingkungan sekolah.
Beberapa pandangan tentang transfer belajar, dalam hal ini terdapat beberapa teori antara lain :
1. Teori disiplin formal
Pandangan ini bertitik tolak pada pandangan aliran psikologis, daya tentang psike/kejiwaan manusia, psike itu dipandang sebagai kumpulan dari sejumlah bagian / daya-daya yang berdiri sendiri. Seperti daya berfikir, daya mengingat, daya kemauan, daya merasa, dan lain-lain.
2. Teori elemen identik
Suatu unsur di bidang studi yang satu ke unsur yang sama antara bidang-bidang study.
3. Teori generalisasi
Berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menangkap struktur pokok.
Faktor-faktor yang berperan dalam transfer belajar.
1. Proses belajar
2. Hasil belajar
3. Bahan / materi bidang-bidang studi
4. Faktor-faktor subyektifitas di pihak siswa
5. Sikap dan usaha guru
BAB XII
PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)
Setiap makhluk hidup pasti mempunyai masalah. Adapun beberapa cara yang harus ditempuh dalam problem solving mulai dari sederhana sampai yang paling rumit adalah :
1. Kelakuan yang tidak dipelajari (instink) dan pembiasaan
2. Trial and error yang membudaya
3. Dengan insight (pemahaman)
4. Vicarious, behavior (dalam hati), dan
5. Cara ilmiah
Kalau pada binatang pemecahan masalah dapat menggunakan cara-cara (1), (2), dan (3) sedangkan pada manusia menggunakan kelima cara tadi, akan tetapi cara (1), dan (2) sering dipergunakan pada tahap kanak-kanak.
EVALUASI
Manfaat buku ini, mempermudah pendidik dalam melangsungkan kegiatan belajar mengajar dengan mengetahui garis-garis besar ilmu jiwa pendidikan sehingga target / tujuan pendidikan secara praktis dapat dijangkau.
Kelemahan buku, karena namanya buku dan hanya buku yang berisikan gambaran-gambaran tertentu didalam pendidikan, pasti masih trdapat kelemahan antara lain, buku ini cuma teori tidak langsung berbentuk praktis, kemudian di dalam mempelajari ilmu jiwa pendidikan terdapat banyak dan melebar berbagai teori dan teori sehingga menurut pendapat saya pribadi, dengan menaati, menghafalkan teori-teori ini kapan terlaksananya kegiatan belajar mengajar, belum pula memahami kemudian penerapan.
KLASIFIKASI
A. Pengertian
Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan memisahkan dari benda menurut spesianya.
Dari sini begitu banyak pembahasan tentang klasifikasi itu sendiri disadari atau tidak pengklsifikasi sesuatu kerap kita hadapi pada kehidupan sehari-hari. Para ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora.
Tujuan ini tidak lain supaya kita dapat mudah mengetahui tanda-tanda itu.
Untuk membuat klasifikasi harus menempuh dua macam cara dan ini merupakan syaratnya.
a. pembagian
b. pengelolaan
B. Pembagian
Adalah pembagian suatu genera kepada spesia yang dicakupnya. Sedang untuk mengetahui pembagian genera kepada spesia dengan benar maka dalam pembagian perlu / bahkan wajib memperhatikan patokan berikut :
a. pembagian harus di dasarkan atas sifat persamaan yang ada pada genera secara menyeluruh, sedang spesianya merupakan perubahan tertentu dari sifat persamaan itu. Misalnya, kita hendak membagi macam agama, maka kita harus berdasarkan perubahan tertentu dari sifat genera itu sendiri.
b. Setiap pembagian harus berlandaskan satu dasar saja, karena pembagian yang dilandaskan atas lebih dari satu dasar akan menimbulkan spesia simpang siur.
Contohnya : pembagian manusia menjadi ; manusia berkulit putih, berkulit hitam. Manusia Afrika, Manusia Asia.
c. Pembagian harus lengkap. Yakni, harus menyebut keseluruhan spesia yang dicakup oleh suatu genera, Ini memang sulit karena tidak selamanya mengetahui keseluruhan spesia dan generanya. Hal ini sangat tergantung terhadap kebendaharaan pengetahuan kita atas kelompok barang-barang.
Pembagian dikotomi, karena mungkin kita akan menghadapi pembagian yang berbeda dengan model di atas. Maka kita menggunakan pembagian logika jenis lain yaitu pembagian dekotomi adalah: pembagian dari suatu genera kepada spesia yang dicakupnya, dengan mengelompokkan menjadi 2 golongan yang di bedakan atas ada dan tidak adanya.
Dalam bahasa latin (dikotomi) mempunyai arti pembagian secara dua-dua dalam bahasa arab disebut sunaiyyal.
C. Penggolongan
Penggolongan mempunyai lebih spesifik daripada pembagian. Jadi, antara pembagian dan penggolongan mempunyai arti yang bertolak belakang. Karena pembagian bergerak dari atas ke bawah sedang penggolongan sebaliknya.
Pengelompokan barang-barang atas golongan tertentu berdasarkan atribut dan perbedaannya, tentu barang-barang yang mempunyai persamaan tertentu dikelompokkan ke dalam golongan yang sama.
Mind Education
BAB I
ILMU JIWA PENDIDIKAN
Pendidikan tentang jiwa psikolog dan psikolog pendidikan yang terpendam dalam diri manusia yang akhirnya dapat melahirkan pola berperilaku, gerak dan lain sebagainya. Dengan demikian pergerakan, pertumbuhan dan perkembangan semua itu menjadi petunjuk gejala adanya jiwa pada manusia. Disini para filosof membagi jiwa menjadi
1. Daya Vegetatif, bersifat tumbuh, berkembang sebagaimana tumbuh-tumbuhan ini disebut “nafs on nabati”
2. Daya Sensoris, ini bagi pemilik penginderaan, berpindah sebagaimana perilaku hewan disebut “nafs al hayawany”
3. Daya Rasional, yang khusus pemilik yang bersifat berfikir, berbuat, berkehendak sebagaimana khusus nampak pada jiwa manusia, dan disebut “nafs al insaniyah”
4. Daya ruh, bersifat taat, patuh, tunduk, ini menggambarkan sosok malaikat.
Menurut Kejiwaan Manusia
Menurut kebanyakan filosof, struktur jiwa manusia terdiri dari :
1. Jiwa Vegetatif : bagian terbawah
2. Jiwa Sensitif : bagian menengah
3. Jiwa Rasional : bagian tertinggi
Pembagian Ilmu Jiwa
1. Dari segi sasaran / obyeknya, ilmu jiwa dapat dibedakan menjadi dua :
a. Ilmu Jiwa Umum : yaitu obyek studynya adalah manusia dewasa seutuhnya, normal dan beradab.
b. Ilmu Jiwa Khusus : yaitu obyek studynya adalah bagian-bagian tertentu dari gejala-gejala jiwa.
2. Dari segi kegunaan dapat dibedakan antara ilmu jiwa teoritis, praktis.
a. Teoritis dipergunakan untuk mengembangkan pengetahuan ilmu kejiwaan.
b. Praktis dipergunakan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensinya bidang tertentu dari aspek bidang kehidupan manusia.
Pengertian Psikologi Pendidikan.
Psikologi pendidikan adalah : suatu stadi kejiwaan dari bidang pendidikan/studi dari bidang pendidikan yang akhirnya diarahkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pengajaran.
BAB II
PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI DISIPLIN ILMU
Psikologi pendidikan, bisa dipahami sebagai “study tentang proses pendidikan dari sudut tinjauan psikologi”.
Apakah psikologi pendidikan sudah merupakan disiplin ilmu yang tersendiri? Hal ini dapat lihat apakah psikologi pendidikan sudah memenuhi syarat-syarat berikut:
1. Harus mempunyai obyek
2. Harus mempunyai metode khusus
3. Harus mempunyai ruang lingkup studi yang jelas
4. Harus mempunyai nilai guna dan manfaat
Obyek Psikologi Pendidikan
1. Obyek material, yaitu bersifat umum, yang juga menjadi obyek kebersamaan ilmu-ilmu umum lainnya yang sejenis, (obyek dari ilmu induknya).
2. Obyek formal yaitu bersifat khusus yang hanya menjadi sasaran studi tersendiri dari ilmu yang bersangkutan dan berbeda dari obyek-obyek ilmu lainnya, ini keduanya merupakan penghayatan tingkah laku manusia.
Ruang lingkup Psikologi Pendidikan
Ialah meliputi :
1. Masalah perkembangan dan pertumbuhan individu
2. Masalah belajar mengajar
3. Masalah pengukuran dan penelitian
4. Masalah bimbingan dan penyuluhan
Kegunaan Psikologi Pendidikan
Secara praktis Psikologi pendidikan berguna pada mereka yang terlibat dalam proses pendidikan dan pengajar.
a. bagi perencana pendidikan
b. bagi para guru
c. bagi para orang tua
BAB III
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Antara kata pertumbuhan dan perkembangan keduanya mempunyai arti yang berbeda karena suatu yang tumbuh adalah suatu yang bersifat material dan kuantitatif sedangkan yang berkembang adalah suatu yang bersifat fungsional dan kuantitatif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
Ada garis besar yang merupakan faktor terpengaruhnya pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak.
1. Faktor Intern, faktor yang muncul dari dalam diri anak / dari keturunan.
2. Faktor Ekstern, faktor yang muncul dari luar diri anak / dari pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan.
Dan ada juga kedua faktor tadi di dalam hal ini ada tiga teori :
1. Teori Rativisme, berpendapat bahwa sejak lahir anak telah memiliki sifat-sifat / dasar-dasar tertentu.
2. Teori Empirisme, berpendapat bahwa sejak lahir anak tidak memiliki sifat-sifat / dasar-dasar tertntu semata-mata ditentukan faktor dari luar.
3. Teori Konvergensi, berpendapat bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak itu ditentukan sebagai akibat interaksi.
Prinsip-prinsip Perkembangan.
1. Prinsip kesatuan organis
2. Prinsip tempo dan irama berkembang
3. Prinsip pola umum perkembangan yang sama
4. Prinsip Konvergensi
5. Prinsip Kematangan
6. Prinsip Fungsional
Membina pertumbuhan dan perkembangan anak
Syarat-syarat pokok dalam pembinaan pertumbuhan dan perkembangan.
1. Adanya Pembina yang bertanggung jawab
2. Tersedianya alat-alat lengkap
3. Adanya keteraturan artinya : pembinaan harus diberikan secara terus-menerus
4. Diperlukan adanya perlindungan
5. Diperlukan adanya kesabaran dan ketekunan
BAB IV
FAKTOR HEREDITAS DAN PRINSIPNYA
Yang disebut faktor hereditas adalah : sifat-sifat / ciri-ciri yang diperoleh oleh seseorang anak atas dasar keturunan atau pewarisan dari generasi ke generasi melalui sel benih.
Prinsipnya atau Hukum Hereditas
Dapat berlangsung menurut prinsip-prinsip / hokum-hukum tertentu yaitu :
1. Prinsip Reproduksi, melalui prinsip reproduksi orang tua bisa mewariskan sel benihnya kepada generasinya.
2. Prinsip Konformitasi, bahwa setiap jenis makhluk menurunkan jenisnya sendiri.
3. Prinsip Variasi, selain mewarisi ciri-ciri yang umum yang sama juga mewariskan sifat berbeda lainnya.
4. Prinsip Regresi Fillial, menunjukkan sifat menonjol kedua-duanya misal : meskipun orang tuanya cerdas, generasinya akan sedang-sedang tak secerdas orang tuanya.
BAB V
PERLENGKAPAN DASAR DAN PERLENGKAPAN AJAR
Perlengkapan dasar ialah perlengkapan-perlengkapan yang ada dan dimiliki oleh seseorang atas dasar bawaan / keturunan.
Sedangkan perlengkapan ajar adalah perlngkapan-perlengkapan yang berupa berbagai macam kemampuan yang diperoleh anak sebagai akibat belajar dan pengalaman-pengalaman lain.
BAB VI
PROBLEM PERBEDAAN INDIVIDUAL DALAM PENDIDIKAN
Perbedaan individual adalah sebagai apresiasi dari hukum variasi dalam hereditas.
Sesuai dengan hukum regresi filial dapat dibedakan bersifat demikian.
1. Secara kasar : hanya bisa digolongkan antara dua kategori misal : tinggi rendah
2. Secara distributif : penyebaran perbedaan individual itu menunjukkan “kurva distributif normal” bahwa yang paling banyak adalah sedang-sedang dan semakin ke ujung semakin sedikit jumlahnya.
BAB VII
PENGERTIAN BELAJAR DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
Belajar mempunyai banyak arti sangat luas. Bisa dikatakan bahwa belajar adalah meliputi setiap pengalaman yang menimbulkan perubahan dalam pengetahuan.
Belajar dapat didefinisikan sebagai “berubahnya kemampuan seseorang untuk melihat, berfikir, merasakan, melaksanakan sesuatu dan lain-lain”.
Faktor yang mempengaruhi belajar
1. Faktor-faktor non sosial
2. Faktor-faktor sosial dalam belajar
3. Faktor-faktor fisiologis dalam belajar
4. Faktor-faktor psikologis dalam belajar
BAB VIII
TEORI-TEORI BELAJAR ILMU JIWA PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI DISIPLIN ILMU
Disini banyak aliran psikologi dan psikologi pendidikan.
1. Psikologi yang bersifat spekulatif
2. Psikologi behavioristik
3. Psikologi Kognitif
4. Psikologi humanistik
Dan mengenai teori belajar ini tak lain karena para ahli tidak puas pendapat, para ahli sebelumnya, dari itu timbulah teori belajar yang bersifat kognitif .
Psikologi kognitif mulai berkembang dari lahirnya teori gestalt peletak dasar teori gestatif adalah Wertheimer, yang meneliti tentang pengalaman dan problem solving.
Menurut psikologi gestalt ada beberapa sifat khusus belajar dengan insight (pengamatan/pemahaman mendadak antara hubungan terhadap permasalahan) yaitu:
1. Insight itu tergantung kepada kemampuan dasar yang berbeda-beda antar anak
2. Insight itu tergantung kepada pengalaman yang relevan
3. Insight itu tergantung pengaturan secara eksperimental
4. Insight itu didahului oleh sesuatu periode yang berbeda-beda
5. Insight itu dapat diulangi
6. Insight itu yang pernah didapatkan, dapat dipakai untuk menghadapi situasi-situasi yang baru.
BAB IX
BEBERAPA BENTUK / JENIS BELAJAR
Bentuk-bentuk belajar antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Bentuk belajar menurut spikis
a. Belajar dinamik yaitu artinya menghendaki sesuatu secara wajar didalam belajar
b. Belajar efektif, cirinya belajar menghayati nilai-nilai dari obyek yang dihadapi melalui alam perasaan
c. Belajar kognitif, cirinya dalam mempergunakan bentuk-bentuk prestasi yang mewakili obyek-obyek yang dihadapi
2. Bentuk-bentuk belajar menurut materi yang dipelajari
a. Belajar teoritis
b. Belajar teknis
c. Belajar bermasyarakat
d. Belajar estetis, cenderung bertujuan membentuk kemampuan menciptakan dan menghayati keindahan diberbagai bidang kesenian.
3. Bentuk- bentuk belajar yang tidak begitu disadari
a. Belajar insidental : ini cirinya langsung bila orang mempelajari sesuatu dengan tujuan tertentu tetapi di samping itu juga belajar hal-hal lain yang sebenarnya tidak menjadi sasaran.
b. Belajar tersembunyi
c. Belajar mencoba-coba
BAB X
MASALAH MOTIVASI BELAJAR
Motif, motivasi dan motivasi belajar.
Motif adalah : daya penggerak di dalam diri orang untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu
Motivasi ialah motif yang sudah menjadi aktif pada saat-saat tertentu, motivasi belajar adalah dorongan yang mana dapat memberikan rasa belajar dengan tekun kepada peserta didik.
Motif dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan sesuatu kebutuhan. Kaitan itu tertampung dalam istilah “lingkungan motivasi”.
BAB XI
TRANSFER BELAJAR
Transfer belajar adalah : pemindahan / pengalihan hasil belajar yang diperoleh dalam bidangstudi yang satu ke bidang studi yang lain, atau kehidupan sehari-hari di luar lingkungan sekolah.
Beberapa pandangan tentang transfer belajar, dalam hal ini terdapat beberapa teori antara lain :
1. Teori disiplin formal
Pandangan ini bertitik tolak pada pandangan aliran psikologis, daya tentang psike/kejiwaan manusia, psike itu dipandang sebagai kumpulan dari sejumlah bagian / daya-daya yang berdiri sendiri. Seperti daya berfikir, daya mengingat, daya kemauan, daya merasa, dan lain-lain.
2. Teori elemen identik
Suatu unsur di bidang studi yang satu ke unsur yang sama antara bidang-bidang study.
3. Teori generalisasi
Berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menangkap struktur pokok.
Faktor-faktor yang berperan dalam transfer belajar.
1. Proses belajar
2. Hasil belajar
3. Bahan / materi bidang-bidang studi
4. Faktor-faktor subyektifitas di pihak siswa
5. Sikap dan usaha guru
BAB XII
PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)
Setiap makhluk hidup pasti mempunyai masalah. Adapun beberapa cara yang harus ditempuh dalam problem solving mulai dari sederhana sampai yang paling rumit adalah :
1. Kelakuan yang tidak dipelajari (instink) dan pembiasaan
2. Trial and error yang membudaya
3. Dengan insight (pemahaman)
4. Vicarious, behavior (dalam hati), dan
5. Cara ilmiah
Kalau pada binatang pemecahan masalah dapat menggunakan cara-cara (1), (2), dan (3) sedangkan pada manusia menggunakan kelima cara tadi, akan tetapi cara (1), dan (2) sering dipergunakan pada tahap kanak-kanak.
EVALUASI
Manfaat buku ini, mempermudah pendidik dalam melangsungkan kegiatan belajar mengajar dengan mengetahui garis-garis besar ilmu jiwa pendidikan sehingga target / tujuan pendidikan secara praktis dapat dijangkau.
Kelemahan buku, karena namanya buku dan hanya buku yang berisikan gambaran-gambaran tertentu didalam pendidikan, pasti masih trdapat kelemahan antara lain, buku ini cuma teori tidak langsung berbentuk praktis, kemudian di dalam mempelajari ilmu jiwa pendidikan terdapat banyak dan melebar berbagai teori dan teori sehingga menurut pendapat saya pribadi, dengan menaati, menghafalkan teori-teori ini kapan terlaksananya kegiatan belajar mengajar, belum pula memahami kemudian penerapan.
KLASIFIKASI
A. Pengertian
Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan memisahkan dari benda menurut spesianya.
Dari sini begitu banyak pembahasan tentang klasifikasi itu sendiri disadari atau tidak pengklsifikasi sesuatu kerap kita hadapi pada kehidupan sehari-hari. Para ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora.
Tujuan ini tidak lain supaya kita dapat mudah mengetahui tanda-tanda itu.
Untuk membuat klasifikasi harus menempuh dua macam cara dan ini merupakan syaratnya.
a. pembagian
b. pengelolaan
B. Pembagian
Adalah pembagian suatu genera kepada spesia yang dicakupnya. Sedang untuk mengetahui pembagian genera kepada spesia dengan benar maka dalam pembagian perlu / bahkan wajib memperhatikan patokan berikut :
a. pembagian harus di dasarkan atas sifat persamaan yang ada pada genera secara menyeluruh, sedang spesianya merupakan perubahan tertentu dari sifat persamaan itu. Misalnya, kita hendak membagi macam agama, maka kita harus berdasarkan perubahan tertentu dari sifat genera itu sendiri.
b. Setiap pembagian harus berlandaskan satu dasar saja, karena pembagian yang dilandaskan atas lebih dari satu dasar akan menimbulkan spesia simpang siur.
Contohnya : pembagian manusia menjadi ; manusia berkulit putih, berkulit hitam. Manusia Afrika, Manusia Asia.
c. Pembagian harus lengkap. Yakni, harus menyebut keseluruhan spesia yang dicakup oleh suatu genera, Ini memang sulit karena tidak selamanya mengetahui keseluruhan spesia dan generanya. Hal ini sangat tergantung terhadap kebendaharaan pengetahuan kita atas kelompok barang-barang.
Pembagian dikotomi, karena mungkin kita akan menghadapi pembagian yang berbeda dengan model di atas. Maka kita menggunakan pembagian logika jenis lain yaitu pembagian dekotomi adalah: pembagian dari suatu genera kepada spesia yang dicakupnya, dengan mengelompokkan menjadi 2 golongan yang di bedakan atas ada dan tidak adanya.
Dalam bahasa latin (dikotomi) mempunyai arti pembagian secara dua-dua dalam bahasa arab disebut sunaiyyal.
C. Penggolongan
Penggolongan mempunyai lebih spesifik daripada pembagian. Jadi, antara pembagian dan penggolongan mempunyai arti yang bertolak belakang. Karena pembagian bergerak dari atas ke bawah sedang penggolongan sebaliknya.
Pengelompokan barang-barang atas golongan tertentu berdasarkan atribut dan perbedaannya, tentu barang-barang yang mempunyai persamaan tertentu dikelompokkan ke dalam golongan yang sama.
ILMU JIWA PENDIDIKAN
Pendidikan tentang jiwa psikolog dan psikolog pendidikan yang terpendam dalam diri manusia yang akhirnya dapat melahirkan pola berperilaku, gerak dan lain sebagainya. Dengan demikian pergerakan, pertumbuhan dan perkembangan semua itu menjadi petunjuk gejala adanya jiwa pada manusia. Disini para filosof membagi jiwa menjadi
1. Daya Vegetatif, bersifat tumbuh, berkembang sebagaimana tumbuh-tumbuhan ini disebut “nafs on nabati”
2. Daya Sensoris, ini bagi pemilik penginderaan, berpindah sebagaimana perilaku hewan disebut “nafs al hayawany”
3. Daya Rasional, yang khusus pemilik yang bersifat berfikir, berbuat, berkehendak sebagaimana khusus nampak pada jiwa manusia, dan disebut “nafs al insaniyah”
4. Daya ruh, bersifat taat, patuh, tunduk, ini menggambarkan sosok malaikat.
Menurut Kejiwaan Manusia
Menurut kebanyakan filosof, struktur jiwa manusia terdiri dari :
1. Jiwa Vegetatif : bagian terbawah
2. Jiwa Sensitif : bagian menengah
3. Jiwa Rasional : bagian tertinggi
Pembagian Ilmu Jiwa
1. Dari segi sasaran / obyeknya, ilmu jiwa dapat dibedakan menjadi dua :
a. Ilmu Jiwa Umum : yaitu obyek studynya adalah manusia dewasa seutuhnya, normal dan beradab.
b. Ilmu Jiwa Khusus : yaitu obyek studynya adalah bagian-bagian tertentu dari gejala-gejala jiwa.
2. Dari segi kegunaan dapat dibedakan antara ilmu jiwa teoritis, praktis.
a. Teoritis dipergunakan untuk mengembangkan pengetahuan ilmu kejiwaan.
b. Praktis dipergunakan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensinya bidang tertentu dari aspek bidang kehidupan manusia.
Pengertian Psikologi Pendidikan.
Psikologi pendidikan adalah : suatu stadi kejiwaan dari bidang pendidikan/studi dari bidang pendidikan yang akhirnya diarahkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pengajaran.
BAB II
PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI DISIPLIN ILMU
Psikologi pendidikan, bisa dipahami sebagai “study tentang proses pendidikan dari sudut tinjauan psikologi”.
Apakah psikologi pendidikan sudah merupakan disiplin ilmu yang tersendiri? Hal ini dapat lihat apakah psikologi pendidikan sudah memenuhi syarat-syarat berikut:
1. Harus mempunyai obyek
2. Harus mempunyai metode khusus
3. Harus mempunyai ruang lingkup studi yang jelas
4. Harus mempunyai nilai guna dan manfaat
Obyek Psikologi Pendidikan
1. Obyek material, yaitu bersifat umum, yang juga menjadi obyek kebersamaan ilmu-ilmu umum lainnya yang sejenis, (obyek dari ilmu induknya).
2. Obyek formal yaitu bersifat khusus yang hanya menjadi sasaran studi tersendiri dari ilmu yang bersangkutan dan berbeda dari obyek-obyek ilmu lainnya, ini keduanya merupakan penghayatan tingkah laku manusia.
Ruang lingkup Psikologi Pendidikan
Ialah meliputi :
1. Masalah perkembangan dan pertumbuhan individu
2. Masalah belajar mengajar
3. Masalah pengukuran dan penelitian
4. Masalah bimbingan dan penyuluhan
Kegunaan Psikologi Pendidikan
Secara praktis Psikologi pendidikan berguna pada mereka yang terlibat dalam proses pendidikan dan pengajar.
a. bagi perencana pendidikan
b. bagi para guru
c. bagi para orang tua
BAB III
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Antara kata pertumbuhan dan perkembangan keduanya mempunyai arti yang berbeda karena suatu yang tumbuh adalah suatu yang bersifat material dan kuantitatif sedangkan yang berkembang adalah suatu yang bersifat fungsional dan kuantitatif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
Ada garis besar yang merupakan faktor terpengaruhnya pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak.
1. Faktor Intern, faktor yang muncul dari dalam diri anak / dari keturunan.
2. Faktor Ekstern, faktor yang muncul dari luar diri anak / dari pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan.
Dan ada juga kedua faktor tadi di dalam hal ini ada tiga teori :
1. Teori Rativisme, berpendapat bahwa sejak lahir anak telah memiliki sifat-sifat / dasar-dasar tertentu.
2. Teori Empirisme, berpendapat bahwa sejak lahir anak tidak memiliki sifat-sifat / dasar-dasar tertntu semata-mata ditentukan faktor dari luar.
3. Teori Konvergensi, berpendapat bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak itu ditentukan sebagai akibat interaksi.
Prinsip-prinsip Perkembangan.
1. Prinsip kesatuan organis
2. Prinsip tempo dan irama berkembang
3. Prinsip pola umum perkembangan yang sama
4. Prinsip Konvergensi
5. Prinsip Kematangan
6. Prinsip Fungsional
Membina pertumbuhan dan perkembangan anak
Syarat-syarat pokok dalam pembinaan pertumbuhan dan perkembangan.
1. Adanya Pembina yang bertanggung jawab
2. Tersedianya alat-alat lengkap
3. Adanya keteraturan artinya : pembinaan harus diberikan secara terus-menerus
4. Diperlukan adanya perlindungan
5. Diperlukan adanya kesabaran dan ketekunan
BAB IV
FAKTOR HEREDITAS DAN PRINSIPNYA
Yang disebut faktor hereditas adalah : sifat-sifat / ciri-ciri yang diperoleh oleh seseorang anak atas dasar keturunan atau pewarisan dari generasi ke generasi melalui sel benih.
Prinsipnya atau Hukum Hereditas
Dapat berlangsung menurut prinsip-prinsip / hokum-hukum tertentu yaitu :
1. Prinsip Reproduksi, melalui prinsip reproduksi orang tua bisa mewariskan sel benihnya kepada generasinya.
2. Prinsip Konformitasi, bahwa setiap jenis makhluk menurunkan jenisnya sendiri.
3. Prinsip Variasi, selain mewarisi ciri-ciri yang umum yang sama juga mewariskan sifat berbeda lainnya.
4. Prinsip Regresi Fillial, menunjukkan sifat menonjol kedua-duanya misal : meskipun orang tuanya cerdas, generasinya akan sedang-sedang tak secerdas orang tuanya.
BAB V
PERLENGKAPAN DASAR DAN PERLENGKAPAN AJAR
Perlengkapan dasar ialah perlengkapan-perlengkapan yang ada dan dimiliki oleh seseorang atas dasar bawaan / keturunan.
Sedangkan perlengkapan ajar adalah perlngkapan-perlengkapan yang berupa berbagai macam kemampuan yang diperoleh anak sebagai akibat belajar dan pengalaman-pengalaman lain.
BAB VI
PROBLEM PERBEDAAN INDIVIDUAL DALAM PENDIDIKAN
Perbedaan individual adalah sebagai apresiasi dari hukum variasi dalam hereditas.
Sesuai dengan hukum regresi filial dapat dibedakan bersifat demikian.
1. Secara kasar : hanya bisa digolongkan antara dua kategori misal : tinggi rendah
2. Secara distributif : penyebaran perbedaan individual itu menunjukkan “kurva distributif normal” bahwa yang paling banyak adalah sedang-sedang dan semakin ke ujung semakin sedikit jumlahnya.
BAB VII
PENGERTIAN BELAJAR DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
Belajar mempunyai banyak arti sangat luas. Bisa dikatakan bahwa belajar adalah meliputi setiap pengalaman yang menimbulkan perubahan dalam pengetahuan.
Belajar dapat didefinisikan sebagai “berubahnya kemampuan seseorang untuk melihat, berfikir, merasakan, melaksanakan sesuatu dan lain-lain”.
Faktor yang mempengaruhi belajar
1. Faktor-faktor non sosial
2. Faktor-faktor sosial dalam belajar
3. Faktor-faktor fisiologis dalam belajar
4. Faktor-faktor psikologis dalam belajar
BAB VIII
TEORI-TEORI BELAJAR ILMU JIWA PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI DISIPLIN ILMU
Disini banyak aliran psikologi dan psikologi pendidikan.
1. Psikologi yang bersifat spekulatif
2. Psikologi behavioristik
3. Psikologi Kognitif
4. Psikologi humanistik
Dan mengenai teori belajar ini tak lain karena para ahli tidak puas pendapat, para ahli sebelumnya, dari itu timbulah teori belajar yang bersifat kognitif .
Psikologi kognitif mulai berkembang dari lahirnya teori gestalt peletak dasar teori gestatif adalah Wertheimer, yang meneliti tentang pengalaman dan problem solving.
Menurut psikologi gestalt ada beberapa sifat khusus belajar dengan insight (pengamatan/pemahaman mendadak antara hubungan terhadap permasalahan) yaitu:
1. Insight itu tergantung kepada kemampuan dasar yang berbeda-beda antar anak
2. Insight itu tergantung kepada pengalaman yang relevan
3. Insight itu tergantung pengaturan secara eksperimental
4. Insight itu didahului oleh sesuatu periode yang berbeda-beda
5. Insight itu dapat diulangi
6. Insight itu yang pernah didapatkan, dapat dipakai untuk menghadapi situasi-situasi yang baru.
BAB IX
BEBERAPA BENTUK / JENIS BELAJAR
Bentuk-bentuk belajar antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Bentuk belajar menurut spikis
a. Belajar dinamik yaitu artinya menghendaki sesuatu secara wajar didalam belajar
b. Belajar efektif, cirinya belajar menghayati nilai-nilai dari obyek yang dihadapi melalui alam perasaan
c. Belajar kognitif, cirinya dalam mempergunakan bentuk-bentuk prestasi yang mewakili obyek-obyek yang dihadapi
2. Bentuk-bentuk belajar menurut materi yang dipelajari
a. Belajar teoritis
b. Belajar teknis
c. Belajar bermasyarakat
d. Belajar estetis, cenderung bertujuan membentuk kemampuan menciptakan dan menghayati keindahan diberbagai bidang kesenian.
3. Bentuk- bentuk belajar yang tidak begitu disadari
a. Belajar insidental : ini cirinya langsung bila orang mempelajari sesuatu dengan tujuan tertentu tetapi di samping itu juga belajar hal-hal lain yang sebenarnya tidak menjadi sasaran.
b. Belajar tersembunyi
c. Belajar mencoba-coba
BAB X
MASALAH MOTIVASI BELAJAR
Motif, motivasi dan motivasi belajar.
Motif adalah : daya penggerak di dalam diri orang untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu
Motivasi ialah motif yang sudah menjadi aktif pada saat-saat tertentu, motivasi belajar adalah dorongan yang mana dapat memberikan rasa belajar dengan tekun kepada peserta didik.
Motif dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan sesuatu kebutuhan. Kaitan itu tertampung dalam istilah “lingkungan motivasi”.
BAB XI
TRANSFER BELAJAR
Transfer belajar adalah : pemindahan / pengalihan hasil belajar yang diperoleh dalam bidangstudi yang satu ke bidang studi yang lain, atau kehidupan sehari-hari di luar lingkungan sekolah.
Beberapa pandangan tentang transfer belajar, dalam hal ini terdapat beberapa teori antara lain :
1. Teori disiplin formal
Pandangan ini bertitik tolak pada pandangan aliran psikologis, daya tentang psike/kejiwaan manusia, psike itu dipandang sebagai kumpulan dari sejumlah bagian / daya-daya yang berdiri sendiri. Seperti daya berfikir, daya mengingat, daya kemauan, daya merasa, dan lain-lain.
2. Teori elemen identik
Suatu unsur di bidang studi yang satu ke unsur yang sama antara bidang-bidang study.
3. Teori generalisasi
Berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menangkap struktur pokok.
Faktor-faktor yang berperan dalam transfer belajar.
1. Proses belajar
2. Hasil belajar
3. Bahan / materi bidang-bidang studi
4. Faktor-faktor subyektifitas di pihak siswa
5. Sikap dan usaha guru
BAB XII
PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)
Setiap makhluk hidup pasti mempunyai masalah. Adapun beberapa cara yang harus ditempuh dalam problem solving mulai dari sederhana sampai yang paling rumit adalah :
1. Kelakuan yang tidak dipelajari (instink) dan pembiasaan
2. Trial and error yang membudaya
3. Dengan insight (pemahaman)
4. Vicarious, behavior (dalam hati), dan
5. Cara ilmiah
Kalau pada binatang pemecahan masalah dapat menggunakan cara-cara (1), (2), dan (3) sedangkan pada manusia menggunakan kelima cara tadi, akan tetapi cara (1), dan (2) sering dipergunakan pada tahap kanak-kanak.
EVALUASI
Manfaat buku ini, mempermudah pendidik dalam melangsungkan kegiatan belajar mengajar dengan mengetahui garis-garis besar ilmu jiwa pendidikan sehingga target / tujuan pendidikan secara praktis dapat dijangkau.
Kelemahan buku, karena namanya buku dan hanya buku yang berisikan gambaran-gambaran tertentu didalam pendidikan, pasti masih trdapat kelemahan antara lain, buku ini cuma teori tidak langsung berbentuk praktis, kemudian di dalam mempelajari ilmu jiwa pendidikan terdapat banyak dan melebar berbagai teori dan teori sehingga menurut pendapat saya pribadi, dengan menaati, menghafalkan teori-teori ini kapan terlaksananya kegiatan belajar mengajar, belum pula memahami kemudian penerapan.
KLASIFIKASI
A. Pengertian
Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan memisahkan dari benda menurut spesianya.
Dari sini begitu banyak pembahasan tentang klasifikasi itu sendiri disadari atau tidak pengklsifikasi sesuatu kerap kita hadapi pada kehidupan sehari-hari. Para ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora.
Tujuan ini tidak lain supaya kita dapat mudah mengetahui tanda-tanda itu.
Untuk membuat klasifikasi harus menempuh dua macam cara dan ini merupakan syaratnya.
a. pembagian
b. pengelolaan
B. Pembagian
Adalah pembagian suatu genera kepada spesia yang dicakupnya. Sedang untuk mengetahui pembagian genera kepada spesia dengan benar maka dalam pembagian perlu / bahkan wajib memperhatikan patokan berikut :
a. pembagian harus di dasarkan atas sifat persamaan yang ada pada genera secara menyeluruh, sedang spesianya merupakan perubahan tertentu dari sifat persamaan itu. Misalnya, kita hendak membagi macam agama, maka kita harus berdasarkan perubahan tertentu dari sifat genera itu sendiri.
b. Setiap pembagian harus berlandaskan satu dasar saja, karena pembagian yang dilandaskan atas lebih dari satu dasar akan menimbulkan spesia simpang siur.
Contohnya : pembagian manusia menjadi ; manusia berkulit putih, berkulit hitam. Manusia Afrika, Manusia Asia.
c. Pembagian harus lengkap. Yakni, harus menyebut keseluruhan spesia yang dicakup oleh suatu genera, Ini memang sulit karena tidak selamanya mengetahui keseluruhan spesia dan generanya. Hal ini sangat tergantung terhadap kebendaharaan pengetahuan kita atas kelompok barang-barang.
Pembagian dikotomi, karena mungkin kita akan menghadapi pembagian yang berbeda dengan model di atas. Maka kita menggunakan pembagian logika jenis lain yaitu pembagian dekotomi adalah: pembagian dari suatu genera kepada spesia yang dicakupnya, dengan mengelompokkan menjadi 2 golongan yang di bedakan atas ada dan tidak adanya.
Dalam bahasa latin (dikotomi) mempunyai arti pembagian secara dua-dua dalam bahasa arab disebut sunaiyyal.
C. Penggolongan
Penggolongan mempunyai lebih spesifik daripada pembagian. Jadi, antara pembagian dan penggolongan mempunyai arti yang bertolak belakang. Karena pembagian bergerak dari atas ke bawah sedang penggolongan sebaliknya.
Pengelompokan barang-barang atas golongan tertentu berdasarkan atribut dan perbedaannya, tentu barang-barang yang mempunyai persamaan tertentu dikelompokkan ke dalam golongan yang sama.
Sabtu, 24 April 2010
kesehatan Jantung

Artikel Kesehatan Jantung
By: Nasrul Annas
BERBAGAI TRIK MENJAGA KESEHATAN JANTUNG
Jantung merupakan organ yang sangat penting dalam tubuh kita, dalam peranannya jantung berfungsi untuk memompah darah ke seluruh tubuh, jika dalam kinerjanya jantung tidak dapat bekerja secara maksimal maka bisa dikatakan orang tersebut berada di ambang kematian, maka dari itu kita harus berusaha menjaga jantung kita agar tetap sehat , banyak upaya untuk menjaga jantung kita agar tetap sehat dan juga tidak menghabiskan banyak biaya.
Banyak Mengkonsumsi Air putih
Memang kelihatannya sederhana, tapi begitulah hasil studi yang dilakukan para peneliti dari Loma Linda University di California.Riset tersebut mengemukakan orang yang minum minimal lima gelas air perhari lebih jarang meninggal dunia akibat serangan jantung dibandingkan yang
minum air kurang dari dua gelas setiap harinya.Sebaliknya orang yang mengkonsumsi minuman selain air
putih beresiko meninggal akibat serangan jantung dibandingkan yang minum lebih sedikit.
Analisi ini didasarkan pada studi yang melibatkan 8.280 pria dan 12.017 wanita dengan kisaran usia 38 tahun. Studi selama enam tahun yang dipimpin oleh Jacqueline Chan, DrPH
bersama rekannya Synnove Knutsen, MD, PhD, ini mencatat kejadian dan perkembangan penyakit jantung koroner. Dari jumlah tersebut 246 responden meninggal akibat sakit jantung.
Hasil studi yang diterbitkan di American Journal of Epidemiology ini menyebutkan risiko serangan jantung pada responden yang minum lebih dari 5 gelas perhari berkurang sampai 41 persen. Sementara pada pria risiko kondisi yang mengkonsumsi minuman lain termasuk teh, kopi, jus, susu dan alkohol tetap beresiko tinggi terkena serangan jantung.
Menurut Chan air yang diminum akan diserap masuk ke dalam aliran darah, hal ini bisa menurunkan ketebalan pembuluh darah, jadi resiko terkena serangan jantung yang dipicu bekuan darah pun akan berkurang.
Sebaliknya minuman lain akan mempertebal pembuluh darah, pasalnya setelah dicerna bahan ini akan mengandung konsentrasi yang sama dengan darah.Berbeda halnya dengan aspirin dan alkohol yang bisa menurunkan risiko serangan jantung tapi disertai problem kesehatan lain, sementara air tergolong murah, mudah diperoleh dan tak membahayakan.
Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Tubuh
Mitos mengatakan bahwa lemak tidak baik bagi kesehatan anda. Jadi jika kolesterol anda naik, berikut ini adalah hal-hal yang anda perlukan untuk mengembalikannya ke posisi normal.
Kadar kolesterol yang sangat tinggi dalam darah akan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Kolesterol adalah zat lemak yang diperlukan oleh tubuh kita untuk membentuk membran sel dan hormon. Kolesterol ini diangkut di dalam sel darah oleh sarana pengangkut yang disebut LDL dan HDL.
Penelitian ilmian menunjukkan bahwa asam linoleic dan alpha-linoleic minyak nabati dapat mengurangi LDL, namun asam jenuh dan trans menaikkannya. Pastikan bahwa makanan anda mengandung asam linoleic dan asam alpha-linoleic karena tubuh manusia tidak dapat memproduksinya sendiri. Asam linoleic terdapat dalam minyak nabati, termasuk minyak biji bunga matahari dan minyak jagung. Asam alpha-linoleic terdapat dalam minyak kedelai, biji tumbuhan rape dan biji rami. Kedua asam lemak ini merupakan bagian dari kelompok lemak jamak tak jenuh (polyunsaturated).
Kandungan asam lemak diperlukan untuk menjaga agar kulit anda tetap terhidrasi dan menghasilkan sejumlah senyawa mirip hormon. Kemudian tubuh kita menggunakan senyawa tersebut untuk:
• Pengaturan peredaran darah
• Penggumpalan darah
• Kontraksi otot
• Fungsi kekebalan
• Pengaturan jaringan syaraf
• Pengaturan suhu tubu
Lemak juga berfungsi dalam menyerap sejumlah vitamin;
• Vitamin A (retinal) - penting untuk menjaga kesehatan mata
• Fungsi sel - meningkatkan kekebalan tubuh dan pertumbuhan
• Vitamin E - melindungi membran sel dari kerusakan karena oksidan
• Vitamin D - penting untuk menyerap kalsium dan pembentukan tulang
• Vitamin K - membantu penggumpalan darah dan kesehatan tulang.
• Kekuatan Tumbuhan
Para ilmuan telah menemukan bahwa sterol tumbuhan yang dihasilkan dari minyak nabati dapat mengurangi penyerapan kolesterol dari makanan. Bahkan yang lebih utama, sterol tersebut akan mencegah penyerapan kolesterol yang telah disaring oleh hati kembali ke darah, jadi hanya sedikit kolesterol yang mengalir dalam sistem tubuh kita. Unilever telah mengendalikan kandungan pengurang kolesterol sterol nabati dalam beberapa produk seperti: margarin, susu dan yoghurt yang terkandung dalam produk Becel, Flora and Fruti d'Or Pro-Activ dan Take Control.
Jadi jika anda khawatir tentang kandungan lemak pada makanan anda, santai saja. Jika anda berhati-hati terhadap lemak yang ada pada makanan anda, itu adalah hal terbaik yang dapat anda lakukan.
Mengatur Pola Hidup Sehat
Federasi Jantung Sedunia (World Heart Federation/WHF) memperkirakan penyakit kardiovaskuler akan menjadi penyebab utama kematian di Asia pada 2010. Oleh karena itu, diharapkan dengan pencanangan program “Indonesia Sehat 2010” oleh Departemen Kesehatan RI, angka kematian akibat penyakit jantung dapat ditekan hingga batas yang paling rendah.
Sesungguhnya tidak sulit untuk menekan risiko ancaman penyakit jantung. Untuk langkah awal, Anda dapat mengikuti beberapa kiat berikut ini
1. Menyesuaikan pola makan
a. Cobalah mengonsumsi lebih banyak makanan seperti beras, sayur-sayuran (buncis, bayam, dsb), buah-buahan, ikan, biji-bijian dan yogurt.
b. Kurangi asupan makanan seperti susu, keju dan kacang-kacangan. Tambahkan bawang putih pada resep makanan Anda.
c. Makan makanan yang mengandung beta karoten seperti wortel, kubis dan umbi-umbian.
d. Kurangi asupan natrium, tidak lebih dari 1 1/4 sendok teh garam dalam sehari. Makan makanan secara teratur. Minum air secukupnya. Ubah kebiasaan minum kopi dengan teh.
2. Merubah kebiasaan gaya hidup
a. Olahraga secara teratur. Pada awalnya dapat dipilih jenis olahraga berintensitas ringan hingga sedang seperti jalan cepat, atau sepeda statis yang dilakukan minimal selama 30 menit tiga hingga lima kali dalam seminggu. Biasakan menggunakan tangga setiap ingin naik ke lantai yang lebih tinggi.
b. Manfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk melakukan aktivitas fisik. Apabila Anda mengendarai kendaraan bermotor, usahakan untuk memarkirnya sedikit lebih jauh dari tempat tujuan agar Anda terbiasa berjalan.
c. Lakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, membersihkan rumah sebagai tambahan olahraga Anda. Pertahankan berat badan ideal Anda.
d. Berhentilah merokok dan hindari minuman beralkohol.
e. Istirahat yang cukup. Atur jadwal kegiatan harian Anda agar terhindar dari stres.
f. Lakukanlah latihan yang berguna untuk mengurangi stres seperti terapi relaksasi, yoga dan meditasi. Banyak tertawa juga merupakan obat yang baik.
3. Periksakan kesehatan Anda secara teratur
a. Ketahuilah riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah dalam silsilah keluarga Anda.
b. Lakukan medical check up secara berkala, termasuk di dalamnya adalah memonitor tekanan darah dan kolesterol tubuh Anda.
4. Minumlah obat-obat yang sudah diresepkan oleh dokter untuk Anda
5. Berilah dan dapatkan rasa kasih sayang dari orang-orang yang Anda sayang
6. Kalau anda kebetulan merokok, cobalah menghentikannya sekarang juga. Rokok termasuk salah satu penyebab penyakit jantung, namun juga merupakan salah satu kebiasaan yang paling mudah diatasi. Makin banyak merokok, makin tinggi risiko penyakit jantung.
7. Perhatikan selalu kadar kolesterol anda. Salah satu penyebab penyumbatan arteri adalah terlalu banyaknya jumlah kolesterol dalam darah. Arteri yang tersumbat dapat mengakibatkan serangan jantung atau stroke.
8. Perhatikan selalu tekanan darah anda. Tekanan darah adalah tingkat tekanan jantung untuk memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Makin tinggi tekanan darah, makin tinggi risiko stroke dan serangan jantung.
9. Jangan lupa berolahraga. Tubuh yang tidak aktif juga merupakan penyebab penyakit jantung. Gerakan fisik, misalnya jalan selama 30 menit per hari, jauh lebih baik daripada sama sekali tidak berbuat apa-apa.
10.Perhatikan berat tubuh anda. Karena lemak tubuh yang berlebihan, orang gemuk mempunyai kemungkinan yang lebih tinggi menderita tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol tinggi.
11. Selalu konsumsi makanan yang sehat. Makanan yang kita santap merupakan bahan bakar untuk jantung dan seluruh jaringan tubuh lain. Inilah pedoman makanan yang dianggap sehat untuk jantung: jumlah lemak sebaiknya di bawah 30% dari total kalori harian; lemak jenuh sebaiknya di bawah 10% dari total kalori harian; lemak ganda-jenuh sebaiknya di bawah 10% dari
total kalori harian; 50% kalori lainnya sebaiknya terdiri dari lemak mono-tak-jenuh; konsumsi kolesterol
tidak boleh lebih dari 300 miligram per hari; dan konsumsi natrium tidak boleh lebih dari 3.000 miligram per hari
Berbagai jenis jus buah juga dapat digunakan sebagai terapi pemeliharaan kesehetan jantung:
Jus Anggur
Tim peneliti dari the Universite Louis Pasteur de Strasbourg memilih objek jus anggur dan menguji efek serta manfaatnya terhadap jantung. Mereka melaporkan bahwa jus anggur membantu melindungi seseorang dari penyakit jantung. Efek yang sama juga ditemui dari minuman anggur merah (red wine) tanpa alkohol.
"Jus anggur memiliki efek perlindungan yang sama terhadap penyakit jantung seperti halnya red wine, tapi yang non alkohol," kata Dr Valerie Schini-Kerth yang menjabat ketua tim penulisan studi yang diterbitkan dalam jurnal Penelitian Kardiovaskuler tersebut.
Red wine dan jenis tertentu dari jus anggur diketahui memiliki kadar polyphenoly ang tinggi. Polyphenol adalah kelompok metabolite sekunder yang dihasilkan oleh tanaman dan berperan penting untuk kesehatan manusia. Sebagian dari kelompok polyphenol ini bersifat antioksidan yang ampuh, sebagian lainnya berfungsi mencegah dan melawan sel kanker, serta memiliki sifat antimicrobial (menghindari infeksi).
Itulah sebabnya, jus anggur dipercaya dapat mencegah dan membantu penyembuhan beberapa penyakit infeksi virus seperti halnya influenza. Terkait penelitian ini, polyphenol disinyalir dapat menghambat produksi protein yang biasanya dikaitkan dengan penyakit kardiovaskuler.
Permasalahan jantung dan pembuluh darah (vaskuler) akan berkembang manakala sel endotel yang terdapat pada pembuluh darah tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Schini-Kerth dan timnya menemukan bahwa kandungan polyphenol dalam jus anggur dapat mengaktifkan sel endotel untuk memproduksi nitrit oxide yang membantu melindungi tubuh melawan penyakit kardiovaskuler dan menjaga kesehatan pembuluh darah serta tekanan darah. Polyphenol dalam anggur merah maupun jus anggur segar ini memiliki cara kerja yang sama.
"Akan tetapi, tidak semua jus anggur memiliki efek menguntungkan seperti itu. Hanya yang memiliki kadar polyphenol tinggi saja yang bisa menghasilkan manfaat optimal bagi kesehatan jantung," kata Schini-Kerth.Jumlah polyphenol dalam jus anggur, tergantung jenis anggurnya dan bagaimana proses pembuatannya.
"Kami memiliki informasi tentang 100 jenis wine yang berbeda beserta informasi tentang jumlah polyphenol-nya. Dari situ diketahui bahwa yang memiliki efek perlindungan tertinggi adalah yang kandungan polyphenolnya tertinggi," ujarnya.Namun, Schini-Kerth, yang penelitiannya hampir sebagian dibiayai oleh Welch Foods Inc (produsen jus anggur), mengungkapkan bahwa saat ini hanya sedikit informasi yang mengungkapkan tentang kandungan polyphenol dalam jus anggur.
Untuk mengetahui efek lebih lanjut terhadap manusia, para peneliti melakukan studi percobaan terhadap sel yang diambil dari babi. Mereka mencari pembuluh darah yang sehat dan merencanakan studi lanjutan untuk melihat apakah jus anggur memiliki efek terhadap pembuluh darah, yang biasanya mengindikasikan pertanda gangguan kardiovaskuler.
Sementara itu, menurut konsultan pada divisi penyakit kardiovaskuler dan assistant professor of medicine di Mayo Medical School, Martha Grogan MD, kemungkinan manfaat jus anggur untuk kesehatan jantung memang selalu ada."Ada sejumlah bukti yang mengatakan bahwa meminum red wine mungkin mengurangi risiko serangan jantung, tapi manfaatnya itu sendiri tergantung faktor lainnya seperti zat antioksidan yang disebut flavanoid yang ditemukan dalam red wine. Jus anggur dan jus anggur merah juga mengandung flavanoid," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa red wine juga mengandung zat yang disebut resveratrol yang bisa mengurangi risiko darah menggumpal. Zat ini juga terkandung dalam kulit dan biji anggur. Namun belum diketahui apakah kandungan
resveratrol dalam anggur cukup banyak sehingga bisa mendatangkan manfaat signifikan terhadap kesehatan.
Asosiasi Jantung Amerika tidak menganjurkan seseorang mengonsumsi alkohol hanya untuk mencegah penyakit jantung. Ingatlah bahwa mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan resiko tekanan darah tinggi, obesitas, stroke, dan kanker.
Khasiat Strowbery untuk Jantung
Hasil ujian laboratorium menunjukkan, strowberry kemungkinan pencegah kanker colon dan kanker oral terbaik. Studi yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural an Food Chemistry ini menunjukkan, berry mengandung sejumlah antioksidan yang bekeja bersama mencegah pertumbuhan sel-sel kanker. Berry juga merupakan sumber yang baik dari vitamin C, folate, dan serat.
Sementara itu, para periset Harvard Medical School menemukan, makan strowberry dapat menjaga jantung sehat dengan menurunkan inflamasi pembuluh darah. Perempuan yang melaporkan makan paling banyak strowberry berkemungkinan.14% lebih rendah mempunyai kadar C-reactive Protein tinggi, dikenal sebagai CRP, biomarker untuk inflamasi di dalam pembuluh darah, dikaitkan dengan atherosclerosis dan risiko lebih tinggi penyakit kardiovaskular. Ini merupakan studi pertama yang menunjukkan strowberry dapat membantu mengurangi kemungkinan peningkatan kadar CRP di dalam darah.
Intake buah dan sayuran lebih tinggi secara konsisten dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular. Tapi masih diperlukan lebih banyak riset untuk membantu memberikan lebih banyak bukti bahwa makan buah dan sayuran dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Langganan:
Komentar (Atom)
